Pak
Arfin adalah salah satu guru di tempat saya mengenyam pendidikan di MANASA. Beliau
datang ke sekolahan beberapa hari pasca wisuda. Saat sekolah saya hanya terdiri
dari satu kelas yaitu angkatan pertama TIRTA. Beliau adalah sahabat Pak
Farikhul, yang satu kuliahan di UIN SUKA. Jauh jauh datang dari Ngawi JATIM
hanya untuk manasa. Beliau memperkenalkan pada anak-anak manasa pelajaran
rubik, saya baru tahu saaat beliau bicara, kalau ternyata sebuah kotak rubik
itupun ada rumusnya. Beliau pandai bahasa inggris dan arab, seringkali beliau memperkenalkan pada kami kata-kata baru bahasa
arab ataupun bahasa inggris melalui kata motifasi atau slogan slogan.
Beliau
adalah guru saya, bapak saya, sekaligus teman saya. Beliau memberi saya banyak
inspirasi. Saya sempat menganggapnya orang yang arogansi, tapi lama-lama saya
sedikit memahaminya. Apa yang beliau lakukan kepada anak-anak manasa adalah sebagian
bentuk perhatiannya. Apapun itu. Tapi saya sebagai murid seringkali tidak merasa
bersyukur atas perhatian beliau. Saya sering membangkang, daripada taat aturan.
Banyak hal baik yang sudah beliau tularkan pada saya, diantaranya, untuk tekun
membaca dan menjelaskan pentingnya berbahasa. Juga tata cara mengelola
perpustakaan, beliau yang ajarkan pada saya.
Pak
pin adalah bagian dari hari-hari anak manasa, setiap hari wajahnya tidak pernah
absen di sekolahan. Sejak pagi sampai pagi lagi, ya, rata rata 23 jam per hari
dalam setahun mungkin beliau ada di sekolahan. Tidur di sekolah, makan
disekolah, apapunlah sepertinya semuanya ia lakukan di sekolah. Kami akrab,
bahkan saking akrabnya kadang terkesan mbajor.
Yang kami bingungkan dari Pak Pin itu, marahnya,
beliau kalau marah sama seseorang itu jadi diem ngak mau nyapa, padahal beliau
tahu bahwa didiamkan itu merupakan siksaan, kadang saat kami tahu kami salah, kami ingin mita maaf.
Tapi, ketika ingat kata beliau bahwa yang beliau butuhkan bukan kata kata maaf,
tapi suatu peruahan sikap, kita jadi ragu untuk meminta maaf. Seperti sekarang
ini, anak tirta nampaknya sedang tidak baik padanya. Sudah hampir seminggu
mungkin didiamkan, saat salah tidak di ingatkan, saat papasan tidak dapat
teguran, saat beliau butuh kami tidak lagi dimintai bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar