Saya menjadi trauma, merasa
segalanya tak perlu terjadi. Sudah seharusnya sadar diri, sebagai manusia yang
belumlah dapat dibilang pantas untuk mentas dari pendidikan keagamaan.
Saya seharusnya lebih mengendalikan diri, untuk nggak lihat situ sana yang udak
banyak jumlah anak mereka. Yang nampak udah bahagia sama hidup yang
dipilihnya.
Kalaulah saya dari awal
berjuang macam mereka, tentulah saya boleh berharap lebih jauh. Tapi pada
kenyataanya, saya harus bersabar diri, agar tak memikirkan apa yang harusnya tidak
saya pikirkan. Membiarkan mereka menikmati bahagia mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar