Dudu Bocah
Mari membaca, ciptakan generasi bangsa yang mumpuni , yang lebih baik dari saat ini. Budayakan membaca sampai kata akhir dari tulisan.
Entri yang Diunggulkan
Lama kelana
Seperti baru berkedip, 2021 ternyata sudah dua tahun yang lalu. hampir tiga tahun malah. Sebagai mahasiswa akhir, seikit dilema. Ingin cepa...
Selasa, 24 Oktober 2023
Lama kelana
Seperti baru berkedip, 2021 ternyata sudah dua tahun yang lalu. hampir tiga tahun malah. Sebagai mahasiswa akhir, seikit dilema. Ingin cepat selesai masa s 1, tetapi tak ingin segera kembali ke kampung kelahiran. Tempat bahagia dan luka lama tertinggal. Ingin segera pulih, memaafkan mata mata yang sudah terpejam abadi, tetapi batin terkadang terkekang yang terkenang. Masa-masa sulit dan sakit sudah berlalu tetapi pilu dan sendu selalu muncul sekelebat, mungkin hilang jika sudah sekarat. Memaafkan tapi tidak lupa, memaafkan tapi tetap belajar bahwa semua orang berhak belajar dari kesakitan.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Sabtu, 10 September 2022
sikut sikutan dunia luar
jikalau saja kau masih ada, bisa saja aku lebih kuat dari ini. mendengar banyak cerita tentangmu
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Minggu, 30 Januari 2022
Abu Nuwas
https://www.youtube.com/watch?v=iDAIi7Ocygs
Cerita-cerita tak seperti yang kukirra
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Senin, 30 Maret 2020
Sumpek
Saya menjadi trauma, merasa
segalanya tak perlu terjadi. Sudah seharusnya sadar diri, sebagai manusia yang
belumlah dapat dibilang pantas untuk mentas dari pendidikan keagamaan.
Saya seharusnya lebih mengendalikan diri, untuk nggak lihat situ sana yang udak
banyak jumlah anak mereka. Yang nampak udah bahagia sama hidup yang
dipilihnya.
Kalaulah saya dari awal
berjuang macam mereka, tentulah saya boleh berharap lebih jauh. Tapi pada
kenyataanya, saya harus bersabar diri, agar tak memikirkan apa yang harusnya tidak
saya pikirkan. Membiarkan mereka menikmati bahagia mereka.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Kamis, 12 Maret 2020
Untukmu, yang rela menunggu
Hari
ini begitu cerah, secercah cahaya berdarah telah tumpah.Aku masih memegang rasa
lama, yang sempat membelenggu masa. Dikala kau ada dipelupuk mata aku begitu
bahagia, tapi sekarang aku harus belajar bahagia juga, merasakan adamu
sekalipun ribuan kilo jarakmu. Aku tak bakal menuntut kau harus ikut segala
pinta yang pernah ku sebut, tapi yang ku tahu, kau adalah pejuang, maka aku
percaya, kau akan berusaha untuk mewujudkannya. Bukankah aku dan kamu adalah
kisah yang lucu, tanpa kata kala bertemu, namun merindu kala jarak memisahkan
kita. Tak apa, yang di atas tentu lebih tahu maksud kita, sekalipun tak
terlihat kita tetap berusaha bercakap, lewat perbincangan kita mulai dari hal
yang remeh sampai terkesan nyeleneh. Kita berusaha, memperbaiki diri agar kelak
kita dapat saling melengkapi. Toh, apapun rasa kita, yang kuasa sudah
mempersiapkan yang terbaik dari rencana kita yang baik-baik. Jika aku dan kamu
memang dapat menyatu, tentu waktu takkan tega membiarkan kita lebih lama
menderita, mencicipi pahitnya ketidakpastian. Maafkan aku juga yang hanya
menanti, seolah tak berusaha untuk segala yang kita harapkan. Tapi hendaknya
kau tahu, tugasku kini adalah memperbaiki, juga memantaskan diri agar dapat
menjadi perhiasan terindah bagi hari-harimu, manjadi pakaian terbaikmu, dan
mampu menjadi teman diskusi bagimu. Maafkan aku jika kau harus berjuang
untukku, tapi kau tak berjuang sendiri, akupun selalu berusaha agar pantas
untuk kau perjuangkan. Sebagai manusia normal, Kamupun tak bakal maukan, jika memperjuangkan seseorang yang tidak
berkualitas, yang hanya menjadi beban bagi hari depanmu, yang hanya tahu
bersolek tanpa tahu cara terbaik menghadapi permasalahan hidup. Jikapun kita
tidak dapat bersama tentu apa yang kita usahakan tak akan sia-sia, jika
pengorbanan besarmu buatku harus terpenggal diperjalanan, tentulah ada yag
lebih berhak atas itu. Dan jka usahaku untuk menjadi seseorang yang dapat
berarti bagimu dan anak-anakmu tidak diizinkan-Nya, tentulah Allah, sudah
menyiapkan yang lebih siap bagimu. Aku dan kamu sekedar dapat bersiap, untuk
menerima kemungkinan-kemungkinan pahit. Dan tetap optimis bahwa apapun yang
kita usahakan hari ini tidak akan berakhir percuma. Selamat berjuang untuk
kamu, untuk aku, dan untuk kita. Tetap berpikir positif, agar kamu merasa
semangat menjalani hari-harimu, agar kamu tidak dikalahkan oleh rasa malasmu.
Do'aku ku udarakan pada-Nya, ku harap kau juga begitu, yang kita tahu sekarang,
jarak dapat memisahkan, tapi sejauh apapun jarak, do'a dapat
menandakan kedekatan kita. Percakapan kita setiap hari tak harus terjadi sekarang, tapi suatu hari, jika kita sudah terikat oleh kata yang tidak lagi dapat memisahkan kita, dihadapan saksi-saksi ikatan itu. Jangan berduka terlalu lama, ada banyak kebahagiaan yang harus kau wujudkan. Semoga aku memang buat kamu. Wonosobo, 13/03/2020, Yuli Ambarwati
menandakan kedekatan kita. Percakapan kita setiap hari tak harus terjadi sekarang, tapi suatu hari, jika kita sudah terikat oleh kata yang tidak lagi dapat memisahkan kita, dihadapan saksi-saksi ikatan itu. Jangan berduka terlalu lama, ada banyak kebahagiaan yang harus kau wujudkan. Semoga aku memang buat kamu. Wonosobo, 13/03/2020, Yuli Ambarwati
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Rabu, 12 Februari 2020
PORSI
Semangat
Ibu adalah sosok yang terdepan mendukung apa yang saya perjuangkan dalam pendikan. sejak kecil, ibu yang menjejali saya dengan buku-buku, hingga saya lupa sejak kapan saya tidak biasa tanpa buku. Ibu adalah sosok luar biasa, cita-citanya tinggi, walau bahkan tidak sempat memperjuangkannya karena terlanjur dinikahkan. Mungkin itulah yang membuat ibu begitu mendukung saya dalam mewujudkan cita-cita. mungkin juga dari darah ibulah saya punya semangat untuk menempu pendidikan.
Bicara
Malam tadi, ibu menelpon saya hingga larut. Kami membicarakan banyak hal, hingga lupa bahwa waktu sudah menunjukkan jam 11.30 malam."Nyong bali kemis mangkat minggu." Katanya. Kemudian ibu banyak bercerita tentang keadaan rumah. Tentang Bapak, Kakak, Adikku. Dan terakhir, tentang saya. Ia membicarakan saya yang berkeinginan untuk kuliah dengan Bapak. Jujur, segala hal yang saya bayangkan tentang bahagianya Bapak karena punya anak yang semangat nuntut ilmu, semuanya luntur. 'Ah bapak, kenapa ya bapak?' gaya Ibu berbicara tentang bapak yang sudah terjadi semiggu lalu seolah baru saja terjadi. "Bapakmu ra oleh DE.E kuliah. Jarene nggo opo kuliah barang. Kerjo paling dadi opo, hasile rung mesti nyukup setahun nggo nembel biaya kuliah patang tahun. Ngentakno wektu karo biaya tok. Mending dadi tani keruan" Saya sedikit hancur, tapi untuk beberapa waktu setelah pembicaraan dengan ibu itu saja. Setelahnya saya menganggap omongan bapak itu sebagai angin berlalu yang sedikit mengganggu. "Tapi, mbok.e pingine, DE.E teruske wae kekarepanmu, ngko tak usahakkelah igin mampu mbok.e kok. Mbok.e yo wes njajal omong karo bapak, nek ra oleh yo luehlah." Inilah yang jadi masalah, bapak ibu beda pendapat, saya hanya takut mereka bertengkar karena saya.
Problema
Usai pembicaraan hingga tengah malam saya dengan ibu, saya masih agak kepikiran. Bagaimanapun bagi saya restu dan do'a orangtua adalah sebagai penghantar kemudahan dan kelancaran saya menjalani apa yang jadi keinginan saya. Dalam diri saya masih ada rasa takut dianggap durhaka bila memberontak bapak. Akhirnya di sela-sela
………………….sesi ,,,,,,,,,,,,,,,,,2 ?
waktu menunggu waktu ujian Madrasah, saya memutuskan untuk meminta pendapat Fata, anak yang katanya anak pengusaha blondon itu. Kurang lebih begini;
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Kamis, 06 Februari 2020
Pak Pin
Pak
Arfin adalah salah satu guru di tempat saya mengenyam pendidikan di MANASA. Beliau
datang ke sekolahan beberapa hari pasca wisuda. Saat sekolah saya hanya terdiri
dari satu kelas yaitu angkatan pertama TIRTA. Beliau adalah sahabat Pak
Farikhul, yang satu kuliahan di UIN SUKA. Jauh jauh datang dari Ngawi JATIM
hanya untuk manasa. Beliau memperkenalkan pada anak-anak manasa pelajaran
rubik, saya baru tahu saaat beliau bicara, kalau ternyata sebuah kotak rubik
itupun ada rumusnya. Beliau pandai bahasa inggris dan arab, seringkali beliau memperkenalkan pada kami kata-kata baru bahasa
arab ataupun bahasa inggris melalui kata motifasi atau slogan slogan.
Beliau
adalah guru saya, bapak saya, sekaligus teman saya. Beliau memberi saya banyak
inspirasi. Saya sempat menganggapnya orang yang arogansi, tapi lama-lama saya
sedikit memahaminya. Apa yang beliau lakukan kepada anak-anak manasa adalah sebagian
bentuk perhatiannya. Apapun itu. Tapi saya sebagai murid seringkali tidak merasa
bersyukur atas perhatian beliau. Saya sering membangkang, daripada taat aturan.
Banyak hal baik yang sudah beliau tularkan pada saya, diantaranya, untuk tekun
membaca dan menjelaskan pentingnya berbahasa. Juga tata cara mengelola
perpustakaan, beliau yang ajarkan pada saya.
Pak
pin adalah bagian dari hari-hari anak manasa, setiap hari wajahnya tidak pernah
absen di sekolahan. Sejak pagi sampai pagi lagi, ya, rata rata 23 jam per hari
dalam setahun mungkin beliau ada di sekolahan. Tidur di sekolah, makan
disekolah, apapunlah sepertinya semuanya ia lakukan di sekolah. Kami akrab,
bahkan saking akrabnya kadang terkesan mbajor.
Yang kami bingungkan dari Pak Pin itu, marahnya,
beliau kalau marah sama seseorang itu jadi diem ngak mau nyapa, padahal beliau
tahu bahwa didiamkan itu merupakan siksaan, kadang saat kami tahu kami salah, kami ingin mita maaf.
Tapi, ketika ingat kata beliau bahwa yang beliau butuhkan bukan kata kata maaf,
tapi suatu peruahan sikap, kita jadi ragu untuk meminta maaf. Seperti sekarang
ini, anak tirta nampaknya sedang tidak baik padanya. Sudah hampir seminggu
mungkin didiamkan, saat salah tidak di ingatkan, saat papasan tidak dapat
teguran, saat beliau butuh kami tidak lagi dimintai bantuan.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Kamis, 30 Januari 2020
cerita
Saya menulis blog ini di perpustakaan nasa, mencuri waktu. saat pak pin lagi modnya baik. saya berusaha agar tak bunuh diri. tidak menulis bagi saya adalah sama dengan saya sudah mati.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Secuil kenangan bersama Tirta Manasa
Kawan, berapa lama kiranya kita sudah menua bersama, tepatnya aku yang menua. Bertapa kita lama mengharap dimengerti tapi ngak mau ngertiin. Betapa banyak bayang bayang yang menakutkan, semua yang berkaitan dengan masa depan yang bahkan hal itu belum kita tahu, melihatpun tak mampu. Tapi ayah kita selalu menenangkan, dengan gaya bicaranya "iso-iso" seolah semuanya mudah di jalani. Dan semuanya memang mampu kita lewati, bagi kita yang bertahan hingga kini.
Ujian sebentar lagi tiba, betapa aku tahu stress itu melanda beberapa diantara kita, eva dengan kebosanannya yang datang dengan tiba-tiba, Indah dengan hafalan yang hilang yang mungkin tergantikan oleh banyak materi ujian. Sementara aku dengan rasa nek, dengan pembimbingnya, yah, mudah mudahan itu hanya sementara. Kita pasti mampu melaluinya.
Tiga tahun hampir sempurna, aku tidak akan lupa, pertengkaran Eva dan Ridho dibawah pohon manggis. Hawa mistik oman, kebaikan Benu yang selalu ku cap buruk, Mas fufah yang jarang sekolah. Aku mungkin menyesal pernah menunda sekolah, tapi bagiku, memilk kawan seperjuangan kalian, itu adalah anugrah.
Kutulis pendek cerita kita kawan, yang sebentar lagi hanya bisa dikenang dalam anganan. Kutulis ini diruang perpustakaan, saat Pak Pin sedang di kantor bersama amin, Indah juga sedang pulas tidur dengan kepala tergeletak dimeja, mungkin leleah menemaniku yang asik sendiri tanpa berbagi dengannya. akan kuperpanjang tulisan ini suatu hari, mungkin jadi buku yang besar. tertawakanlah seperti biasa kalian menertawakan kawan.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Sabtu, 11 Januari 2020
Tentang Agama
Di puri indah, tepatnya di GKI (Gereja Kristen Indonesia) kebimbanagan yang saya alami ini terjadi beberapa tahun silam, sekitar tahun 2013. Kala itu, usai menemani anak asuh saya sekolah minggu, gambar ini di tangkap dengan sengaja. Beberapa detik kemudian, pemandangan langit berubah. Di saat itulah aku mulai memikirkan sesuatu, ya. Agama. Mengapa agama itu sangat rawan sekali untuk sekedar di bicarakan? Bisa jadi karena kecilnya toleransi, dari masing masing penganut.
"Tapi bagaimanapun, semua agama yang dipeluk setiap umat manusia, itu mengajaran pada kebaikan."
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Jumat, 10 Januari 2020
Dasar, Aku!!!!!
Mulut tetangga beraksi, seperti biasa tetangga selalu
menganggap rumput milik sebelahnya lebih hijau. “Eh, kamu, si kesayangan kamu
tuh, pergi kemarin sore ya. Kayaknya mau lamaran. Tapi sih, kayaknya yang
dilamar bukan kamu ya…?”. Sontak aku yang mendengar mulut lamis tetangga yag sungguh
menyinggung perasaan itu, segera berjalan, beriringan dengan rintik hujan.
Mencari cara agar dapat melupakan kenangan yang terlanjur menawan. “Argh,,,,,,,,,” Tertatih aku berjalan, menyusuri lenggak lenggok setapak berlumpur. “Sungguh
aku rapuh, aku rapuh” langkahku mulai terbata, mutiara air mataku tak nampak,
tapi aku merasa tersayat “sungguh aku
tidak lagi kuat. Aku tidak kuat, ya, Aku tidak kuat.” Aku memilih berhenti menikmati titik-titik
hujan beriringkan petir kecil. Aku duduk terdiam di tepi jalan, aku sungguh
patah. Beberapa kali kujambak rambut yang kurasa sudah tiada berguna lagi,
kumaki diri sendiri. Mengapa mereka yang mulai mengisi hati, yang kita harapkan
datang mengisi hari-hari harus begitu cepat dan mudah buat pergi? ‘Ah, nggak, nggak, nggak, dia nggak pergi,
apalagi buat yang lain selain aku’ aku agak gemetar, tapi tetap mencoba
meyakinkan diri. Kadang nyrocosnya tetangga itu membuat luka secara tiba-tiba,
dan bikin putus asa.
Beberapa hari lagi tes semester tiba, aku dengan bagga menyambutnya,
mempersiapkan diri agar tidak gagap saat menjawab soal nanti. Dalam kesibukan
yang ku jalani, kemanapun mataku terarah, diam-diam dia menyelinap dalam
pandangan. “Ah, gila kali aku ya?” aku menggerutu dengan apa yang aku alami. Dia
bahkan ada di kertas soal latihan ujian,
di papan tulis guru, kadang menyelinap
diantara lubang sepatuku.Tapi hampir hal yang sama selalu terjadi, dan
berulangkali. Aku bosan, tapi itulah yang harus kujalani, kehilangan yang dalam
apalagi dengan kadar perasaan yang terlanjur dalam, membuat fase ‘melupakannya’
ini sulit ku lalui.
Lelaki bermata tajam itu tak pernah lagi menampakkan diri, sekalipun bayangnya seolah mengikuti,
melupakannya jadi seperti mustahil terjadi.
Untuk saat ini cara paling mudah untuk membuatkun perih adalah, saat ada
seseorang menginggatkan aku padanya. Ya, ingatan tentang dia itu umpama luka
yang ditaburi garam, teramat sakit.
Hari kian beranjak dan bulan berganti, aku akan belajar mencari jati
diri. Aku yakin, kehilangannya bukanlah satu akhir yang musti diratapi.
Beberapa kegiatan ku ikuti, mulai dari eskul sampai sore hari hingga beberapa
kegiatan yang bikin aku pusing. Ya, setidaknya pusing memikirkan hal yang pasti
ada jawabannya itu tidak lebih menyakitkan daripada memikirkan seseorang yang tak jelas keberadaannya dimana. Tapi
lagi-lagi, apapun yang kutatap selalu ada bayangannya yang diam diam menyusup
mengacaukan konsentrasi. “ Ya ampun. Dia
dimana sih, dia dimana?” aku melontarkan
kata itu saat sedang dalam kumpulan anak kesenian, mereka yang menyadari
tingkah laku tidak jelasku langsung memboom
aku dengan banyak pertanyaan mematikan. “
eh, kamu kenapa sih gak bisa konsen? Bikin kita buyar ginikan? Kenapa sih,? Apa
dia lagi, dan lagi?” mereka yang berulangkali menerima ketidak konsentrasianku
dengan alasan yang sama mulai bosan. Aku merasa dalam keadaan gawat. “oke deh
gini aja ya, karena kita persiapan buat segala sesuatunya udah mepet nih, mending
kamu nggak usah diikutin dulu di acara
kita yang ini. Besok besok kalo ada acara, kamu mungkin bisa ikut lagi’ Mereka
melanjutkan latihan drama, meninggalkan aku yang masih terpaku.
Aku
pulang dengan lelah yang kurasa tak terbayar. Agak kecewa, tapi tak berdaya.
Aku menyibukkan diri dalam perjalanan pulang, dengan menendangi kerikil tak
bersalah. “Argh…” kutendang kerikil yang
agak besaran, dan ‘tong’ kerikil itu menggenai sepeda motor yang kebetulan
lewat dengan lambat. Motor itu berhenti, pengemudinya turun berjalan
menghampiri aku yang mungkin ia anggap sanggat bersalah. “Woy?!!!!”
‘ya ampun, dia’ “apa kabar kamu?
Tuh istriku, oh ya, kamu udah lulus belum si sekolahnya. Eh, lupa, ini udah
ujian belum si?” aku cuma mlonggo ‘istri?’
“eh, ko diem aja sih, nih istriku” ucapnya saat perempuan yang hidungnya mancung
kaya pinokio pembohong itu mendekat. Aku menggulurkan tangan beramah tamah, ternyata
yang diomongkan tetangga-tetanggaku dengan gaya nyinyirnya itu benar, aku tak selalu sepesial buat orang yang
tiba-tiba pergi tanpa ada sebabnya ini, tanpa mengucapkan pamit biar sepatah
kata. Eh, pas dia pulang malah bawa istri, trus apa sih, manfaat aku ingat dia
tiap hari? ‘argh….’
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Selasa, 23 April 2019
Pondok Pesantren An-Nawawi Sarwodadi
Jangan Begitu..,
Pikiran positif
Buat perilaku tambah arif
Bikin otak mau berlaku kreatif
Ciptakan suasana lebih kondusif
Tubuh jadi lebih produktif
Sebagaimana kamu ingin diperlakukan, perlakukan orang
lain seperti apa yang kamu harapkan
Hidup selalu butuh bantuan
Kamu gaya juga butuh orang yang menyaksikan
Kamu tertawa juga butuh oranglain agar tidak dikatakan pada dirimu telah muncul
tanda tanda kegilaan
Dan, saksikan semua film hidupnya sampai selesai...
Jika mau menghitung, hitunglah semuanya jangan hanya keburukan yang dihitung.
Tentu anda tahu bagaimana cara anda memilih tomat di supermarket, mereka para
pekerja ingin menjualkan barang berkualitas jika ada yang busuk dibuang, bukan
malah dipamerkan ke orang orang. Tapi anehnya, pada orang sering sekali mereka
menghitung kebusukan kawan, tapi yang baik cenderung tidak diperhatikan. Kalau
semua orang digituin, dihitung keburukan keburukan yang dilakukan, yakin gak
ada orang yang bener didunia ini deh. Apalagi hanya menyaksikan sepotong kisah,
saksikan sampai selesai.
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Minggu, 21 April 2019
Pemilik Negri
Mari membangun interaksi
Yang tak hanya mencari komedi
Bukan pula sekedar empati
Bukan juga untuk meratapi ironi
Atas kenisbian yang kita alami
Jangan pernah beransumsi
Bahwa kita tak dapat melampaui
Karena itu berpotensi mengurangi kepercayaan diriMembangun strategi
Jangan hanya bertanya mengapa begini?
Lakukan inovasi untuk membangun negri yang amat kita cintai
Sebagai identitas diri yang tak pernah terganti
Jadilah berani untuk melakukan kontradiksi
Jika pejabat negri melakukan defleksi
Karena negri ini milik kita , untuk dilindungi
Yang tak hanya mencari komedi
Bukan pula sekedar empati
Bukan juga untuk meratapi ironi
Atas kenisbian yang kita alami
Jangan pernah beransumsi
Bahwa kita tak dapat melampaui
Karena itu berpotensi mengurangi kepercayaan diriMembangun strategi
Jangan hanya bertanya mengapa begini?
Lakukan inovasi untuk membangun negri yang amat kita cintai
Sebagai identitas diri yang tak pernah terganti
Jadilah berani untuk melakukan kontradiksi
Jika pejabat negri melakukan defleksi
Karena negri ini milik kita , untuk dilindungi
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Minggu, 25 Juni 2017
An-Nawawi Sarwodadi
Alamat Sarwodadi Gadingrejo Kepil Wonosobo https://scontent.fcgk4-1.fna.fbcdn.net/v/t31.0%3C/b%3E-8/fr/cp0/e15/q65/14196201_1784087268495182_3929177905367369080_o.jpg?efg=eyJpIjoidCJ9&oh=d43d61f041ccb0d1aac0aee4c032da0c&oe=59B30C9D
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Kamis, 18 Mei 2017
AN-NAWAWI SARWODADI
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Jumat, 11 Maret 2016
Ayah Ibu
Wajah penat masih melekat
Tapi demi kami, tak ada kata lelah
Kalian perlihatkan senyum
Kala anak-anakmu berebut untuk bercerita
Kalian adalah pendegar yang baik
Kalian sering menyisihkan lauk terenak untuk kami
Kalian menjadikan kami alasan agar semangat bekerja
Kalian menjaga sikap agar kami mencotoh hal baik
Kalian mencontohkan kami bekerja agar hidup kami tak sengsara
Kalian selalu mendo'akan yang terbaik bagi kami
Terimakasih atas baju baju yang kalian beri
Atas pemberian makanan yang tak terbatas
Atas didikan terbaik agar kami tak terjerumus
Terima kasih untuk tempat tinggal yang begitu nyaman
Terima kasih telah memberi kami kesempatan merasakan kehidupan
Begitu besar kasih tulus ihklas
yang kalian berikan pada kami
yang suatu saat belum tentu kami dapat membalas
Bahkan kau tidak memikirkan masa depanmu, tapi masa depan anak-anakmu
agar lebih baik dari kalian
Meski kadang kami bandel tak mau belajar, apalagi berperilaku baik pada orang
Kalian tetap sabar,
mengajari meminta maaf atas nama kami pada orang yang kami usili
Kalian adalah pahlawan kami, pembela masa depan kami anak-anakmu
Kalian memberi tentu berharap kembali
Dengan harapan kami tak durhaka
Dengan harapan kami jadi anak yang berbakti
Dengan harapan agar kalian tak dipermalukan
Karena kalianpun tahu, kami tak akan bisa berbuat hal yang serupa pada kalian
Kalian hanya menaruh harapan agar kami jadi anak yang baik
Terima kasih, Ayah Ibu
Sudah mempercayakan kami
Kami akan berusaha
Tapi demi kami, tak ada kata lelah
Kalian perlihatkan senyum
Kala anak-anakmu berebut untuk bercerita
Kalian adalah pendegar yang baik
Kalian sering menyisihkan lauk terenak untuk kami
Kalian menjadikan kami alasan agar semangat bekerja
Kalian menjaga sikap agar kami mencotoh hal baik
Kalian mencontohkan kami bekerja agar hidup kami tak sengsara
Kalian selalu mendo'akan yang terbaik bagi kami
Terimakasih atas baju baju yang kalian beri
Atas pemberian makanan yang tak terbatas
Atas didikan terbaik agar kami tak terjerumus
Terima kasih untuk tempat tinggal yang begitu nyaman
Terima kasih telah memberi kami kesempatan merasakan kehidupan
Begitu besar kasih tulus ihklas
yang kalian berikan pada kami
yang suatu saat belum tentu kami dapat membalas
Bahkan kau tidak memikirkan masa depanmu, tapi masa depan anak-anakmu
agar lebih baik dari kalian
Meski kadang kami bandel tak mau belajar, apalagi berperilaku baik pada orang
Kalian tetap sabar,
mengajari meminta maaf atas nama kami pada orang yang kami usili
Kalian adalah pahlawan kami, pembela masa depan kami anak-anakmu
Kalian memberi tentu berharap kembali
Dengan harapan kami tak durhaka
Dengan harapan kami jadi anak yang berbakti
Dengan harapan agar kalian tak dipermalukan
Karena kalianpun tahu, kami tak akan bisa berbuat hal yang serupa pada kalian
Kalian hanya menaruh harapan agar kami jadi anak yang baik
Terima kasih, Ayah Ibu
Sudah mempercayakan kami
Kami akan berusaha
Saya seorang siswi di MA AN NAWAWI SARWODADI KEPIL WONOSOBO. Tujuan saya menulis di blog selain mengembangkan minat, juga menrupakan salah satu cara saya meringkas data yang saya punya agar tidak tercecer, dan tak terawat.
Langganan:
Postingan (Atom)